KLATEN — Tembok pagar SMA Negeri 1 Polanharjo, Kabupaten Klaten, roboh akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dan menyebabkan kerusakan di area parkir sekolah, Rabu (03/12/2025).
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada sore hari ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan sekolah. Dinding pagar dengan panjang sekitar 30 meter runtuh ke arah timur dan menimpa area parkir sepeda motor. Beruntung, saat kejadian tidak ada aktivitas siswa di lokasi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Setelah menerima laporan kejadian, Tim Siaga Bencana Bhayangkara Polres Klaten bersama Polsek Polanharjo, instansi terkait, serta relawan gabungan Polanharjo langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Pembersihan puing-puing tembok dilakukan mulai pukul 13.00 WIB secara gotong royong agar area sekolah kembali aman digunakan.
“Kurang lebih selama satu setengah jam, seluruh puing tembok yang roboh berhasil kami bersihkan. Alhamdulillah kegiatan berjalan aman, lancar, dan terkendali.” Kapolsek Polanharjo AKP Abdillah,SH.
AKP Abdillah menambahkan bahwa sebagian tembok yang masih berdiri dinilai berpotensi membahayakan. Oleh karena itu, pihak sekolah menutup total area parkir untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
“Dari Bapak Kepala Sekolah tadi hari ini ditutup. Tidak ada aktivitas di sepanjang parkiran ini. Jadi nanti dianalisa apakah ini bisa digunakan atau tidak, kalau tidak nanti dibongkar.” AKP Abdillah, S.H.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Polanharjo, Suliman, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa robohnya tembok dipicu oleh tekanan tanah serta aliran air dari lapangan sekolah yang posisinya lebih tinggi dibanding pondasi pagar. Ia menyebut kondisi tersebut diperparah oleh konstruksi pagar yang tidak dilengkapi tulangan besi.
“Pada saat hujan lebat terdengar suara keras, lalu diketahui bahwa pagar sekolah sepanjang kurang lebih 30 meter roboh. Alhamdulillah tidak ada korban karena area parkir dalam keadaan kosong.” Suliman, S.Pd., M.Pd.
Suliman juga menyampaikan bahwa dampak kerusakan tidak hanya mengenai tembok, tetapi juga atap parkiran dan sebagian fasilitas sekolah. Untuk sementara, pihak sekolah menutup akses di sekitar lokasi kejadian demi keselamatan.
“Area parkir kami alihkan ke lapangan sekolah dan lokasi tembok yang roboh kami batasi agar tidak membahayakan siswa dan guru.” Suliman, S.Pd., M.Pd.
Berdasarkan estimasi sementara pihak sekolah, nilai kerugian material akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp150 juta. Meskipun demikian, kegiatan belajar mengajar tetap dapat berlangsung dengan pengaturan ulang.
(Humas Polres Klaten)






