Semarang, 31 Agustus 2025 – Polrestabes Semarang beserta jajaran terus melakukan langkah intensif guna menjaga iklim kondusif di Kota Semarang, menyusul rentetan aksi unjuk rasa yang terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia.
Upaya tersebut diwujudkan melalui peningkatan patroli serta penguatan komunikasi bersama mitra-mitra Polri di lingkungan masyarakat. Tujuannya, untuk mencegah potensi ajakan unjuk rasa yang berujung pada tindakan anarkis oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Salah satu kasus terdeteksi di wilayah Telogosari, di mana seorang warga berinisial SN (37) kedapatan membuat surat edaran berisi ajakan untuk melakukan unjuk rasa di Mapolda Jateng. Edaran itu disebarkan melalui komunitas tongkrongan warung nasi kucing. Berkat kewaspadaan warga serta perangkat RT dan RW, informasi tersebut segera dilaporkan ke Polsek Pedurungan.
Petugas yang melakukan investigasi cepat menemukan bahwa surat edaran itu dibuat SN hanya sebagai bahan candaan. Meski demikian, yang bersangkutan bersama satu orang temannya serta pemilik warung harus membuat klarifikasi resmi terkait penyebaran informasi provokatif tersebut. Saat ini, ketiga orang masih dimintai keterangan di Polsek Pedurungan.
Menanggapi peristiwa tersebut, Kasi Humas Polrestabes Semarang menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap ajakan-ajakan provokatif.
> “Masyarakat diharapkan selektif dalam memperoleh informasi, terutama di situasi saat ini. Kepolisian tidak melarang masyarakat menyampaikan pendapat, namun harus dipahami bahwa ada provokator yang sengaja memanfaatkan situasi. Kami harap masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya dengan cara yang aman, santun, dan sesuai aturan hukum,” tegas Kasi Humas Polrestabes Semarang.
Lebih lanjut, pihaknya menambahkan peran serta semua elemen masyarakat sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan di Kota Semarang.
> “Kami mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, hingga perangkat RT dan RW untuk bersama-sama membangun komunikasi, memperkuat solidaritas, serta mencegah berkembangnya isu-isu provokatif. Kondusifitas Kota Semarang bukan hanya tugas kepolisian, melainkan tanggung jawab bersama. Dengan sinergi dan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat, kami yakin Semarang dapat terus menjadi kota yang aman, nyaman, dan harmonis,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, fungsi Binmas Polrestabes Semarang juga terus menggelar kegiatan cooling system dengan berbagai elemen masyarakat, demi menjaga suasana tetap sejuk serta mencegah gesekan sosial yang bisa memicu instabilitas.