BATANG – Karnaval Agustusan di Desa Kemiri Barat Kecamatan Subah Kabupaten Batang yang diselenggarakan pada pekan lalu, atau tepatnya pada 23 Agustus 2025 masih menyisakan permasalahan. Momen peringatan hari kemerdekaan tersebut, dinodai dengan aksi penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah orang, kepada salah satu pemain drumband.
Korban diketahui berinisial RAA (15 tahun) warga dukuh Kecubung Desa Gondang kecamatan Subah, yang hingga kini masih di rawat di RS QIM Batang. Bahkan beberapa hari sebelumnya, korban sempat mengalami kritis dan kejang di ruang ICU.
R-N selaku sepupu korban menjelaskan, cerita bermula saat desa Kemiri Barat menyelenggarakan karnaval didesa setempat. Korban atau sepupunya merupakan anggota drumband yang disewa, untuk ikut memeriahkan kegiatan karnaval tersebut.
“Awalnya ada keributan dilapangan setelah karnaval selesai. Korban tidak terlibat dalam keributan tersebut. Kemudian, korban datang ke lokasi berniat mengambil motor bersama temannya. Tiba-tiba, sejumlah remaja desa setempat mengejar korban dan kemudian korban terjatuh ke selokan hingga akhirnya di aniaya secara bersama-sama”, jelas RN melalui sambungan seluler pada Kamis (28/8) malam.
Akibat penganiayaan tersebut, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Korban mendapatkan 20 jahitan dibagian kepala dan sejumlah luka memar di sekujur tubuh akibat hantaman benda tumpul.
“Dan hingga saat ini, warga desa kami juga sering mendapat teror dari pesan medsos yang diduga dari para pelaku yang masih berkeliaran. Kami berharap, kasus ini diusut tuntas”, pungkasnya.
Sementara, Kapolres Batang, AKBP Edi Rahmat Mulyana melalui Kasat Reskrim, AKP Imam Muhtadi membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Saat ini, pihaknya bersama polsek Subah tengah menindaklanjuti kasus ini.
“Tanggal 23 kemaren keluarga korban melaporkan di Polsek Subah mas. Besok (semua saksi) akan saya panggil ke Polres”, tegasnya.