Sragen, Kamis (25/09/2025) Pagi ini, lapangan SMAN I Sukodono terlihat berbeda. Di bawah terik matahari, puluhan siswa berbaris rapi, bersiap menerima pelatihan yang akan menguji kedisiplinan dan kekompakan mereka. Di hadapan mereka, berdiri tegap seorang Babinsa Desa Karanganom Koramil 13/Sukodono Kodim 0725/Sragen Serma Anto, yang dikenal dengan ketegasannya namun juga kesabarannya.
Serma Anto memulai pelatihan dengan memperkenalkan gerakan-gerakan dasar PBB, mulai dari sikap sempurna, lencang depan, hingga hormat. Namun, tujuannya bukan hanya sekedar mengajarkan baris-berbaris. Lebih dari itu, ia ingin menanamkan nilai-nilai penting yang tersembunyi di balik setiap gerakan. “Tanggung jawab itu bukan hanya tentang mengerjakan tugas, tapi juga tentang kesadaran bahwa setiap tindakan kita berdampak pada orang lain,” ujarnya, suaranya lantang namun penuh makna.
Setiap kali ada siswa yang salah, Anto tidak langsung marah. Ia mendekat, membimbing dengan sabar, dan menjelaskan mengapa setiap gerakan harus dilakukan dengan benar. “Kalau kalian tidak lurus saat baris, barisan teman-teman kalian juga ikut tidak rapi. Sama seperti di kehidupan, jika satu orang tidak disiplin, dampaknya bisa ke seluruh tim,” jelasnya, mencontohkan bagaimana kesalahan kecil bisa merusak kekompakan.
Seiring berjalannya waktu, para siswa mulai memahami. Mereka tidak lagi melihat pelatihan ini sebagai hukuman, melainkan sebagai proses pembentukan diri. Mereka belajar bertanggung jawab atas posisi mereka dalam barisan, memastikan setiap gerakan dilakukan dengan presisi agar tidak mengecewakan teman-teman disampingnya. Mereka menyadari bahwa kekompakan tim adalah tanggung jawab bersama.
(Agus Kemplu)