Semarang -1 September 2025
Ribuan warga lintas Iman/agama menghadiri Doa Bersama dan Deklarasi Indonesia Damai yang digelar di Masjid Agung Kauman kota Semarang, Senin (1/9) pukul 15.30 s/d 17.45 Kegiatan ini diprakarsai oleh Forum Komunikasi Silaturahmi Bangsa (FKSB) Kota Semarang yang diketuai Dr. H. AM. Jumai, SE., MM, Bersama-sama tokoh sekota Semarang baik NU, Muhammadiyah, LDII, PITI, Kanzus Sholawat Nusantara (KSN) di Masjid Agung Kauman Johar Kota Semarang
Acara berlangsung khidmat Antara ulama dan umaro’ dan tokoh masyarakat, dan pejabat daerah. Hadir langsung wakil Walikota Semarang Pak Iswar yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah dinamika situasi nasional. “Layanan publik di Kota Semarang tetap berjalan normal, meski ada sedikit pengetatan dalam penjagaan demi keamanan bersama,” ujarnya.
Ketua FKSB, AM Jumai, menegaskan bahwa doa bersama ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan ikhtiar moral untuk merawat keutuhan bangsa. “Kami ingin menyampaikan pesan dari Semarang bahwa masyarakat cinta damai, menolak segala bentuk provokasi dan anarkisme, serta siap memperkuat persatuan Indonesia. Melalui doa, kita berharap bangsa ini selalu dalam lindungan Allah SWT,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Agung Kauman, KH. Hanif Ismail, yang juga Syuriah PCNU Kota Semarang, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyebut doa bersama dan deklarasi damai adalah bentuk pendekatan spiritual yang sangat dibutuhkan bangsa. “Inisiatif ini menjadi pengingat bahwa menjaga persatuan tidak hanya tugas pemerintah, tetapi juga kewajiban moral umat dan masyarakat,” tuturnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari sejumlah tokoh lintas organisasi, di antaranya Gus Khamad (Ketua Yayasan Masjid Agung Kauman), H. KRT. Aris Pandan, SE., M.Kom. (Dai Kamtibmas Polrestabes Semarang/Yayasan Pandanaran), KRH.M Priyanto,SE.MM (Kanzus Sholawat Nusantara) serta Drs. H. Suhindoyo, M.Si (LDII). Kehadiran mereka menegaskan bahwa komitmen menjaga Indonesia damai adalah tanggung jawab bersama, tanpa sekat organisasi maupun golongan.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan Deklarasi Indonesia Damai oleh delapan perwakilan masyarakat, yakni Najib Nahrowi, Agus Santoso, Zamroni, Suharno, Dadang Abdurahman, Ansor, Indarwanto, dan KRH.M Syafri ,Deklarasi tersebut berisi komitmen menjaga suasana kondusif, menyalurkan aspirasi dengan santun, menolak provokasi serta tindakan anarkis, sekaligus mendukung langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas dan pelayanan publik.
Isi deklarasi juga mengajak seluruh masyarakat untuk mempererat silaturahmi, memperkuat persaudaraan, dan membangun sinergi demi mewujudkan Kota Semarang, Jawa Tengah, dan Indonesia yang damai, berkeadilan, serta sejahtera. Spirit kebersamaan itu menegaskan bahwa perbedaan justru menjadi modal penting untuk menjaga kedamaian bangsa.
Acara yang dihadiri sekitar 1500 orang tersebut ditutup dengan doa bersama, memohon agar Indonesia senantiasa diberi keberkahan, terhindar dari perpecahan, serta terus berada dalam suasana persaudaraan. Suasana teduh dan penuh khidmat mengiringi momen penutup, meninggalkan pesan kuat bahwa Semarang siap menjadi teladan Indonesia damai.
Liputan: M Priya